Senin 01 Jun 2015 18:02 WIB

Rommahurmuziy Ajak Djan Faridz Islah

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuzy.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuzy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil mukhtamar Surabaya, menawarkan penyelesaian konflik di internal partai tersebut lewat musyawah kekeluargaan. Ketua Umum PPP versi Rommahurmuziy mengatakan, siap untuk islah bersama PPP hasil mukhtamar Jakarta.

Romy (panggilan akrab Rommahurmuziy) mengatakan, islah satu-satunya kisruh di internal partainya itu tuntas.

"Saya mengajak saudaraku Djan Faridz (Ketua Umum PPP mukhtamar Jakarta) dan kawan-kawan untuk bersedia islah," kata dia, dalam surat terbuka yang dikirim, Senin (1/6).

Dikatakan olehnya, proposal islah kali ini adalah desakan banyak kader. Kata dia, safari politiknya di daerah menitipkan amanah agar pucuk kepengurusan PPP bersatu. Kata dia, sebanyak 30 DPW PPP mendesaknya untuk membuka pintu islah.

Selain itu, dikatakan Romy, alasan utama islah adalah memastikan, partai Islam tersebut bisa ikut Pilkada 2015.

Kata dia, meski mekanisme pencalonan kepala daerah usungan PPP, menjadi keputusan DPW, namun psikologis politik para calon lebih baik jika mendapatkan restu DPP PPP yang sah. Selanjutnya, Romy meyakini, islah partainya akan membawa stabilitas politik nasional menjelang Pilkada 2015.

Seperti diketahui, konflik PPP masih menyisakan beragam persoalan. Salah satunya adalah terancamnya partai tersebut dari kepesertaan Pilkada 2015. PPP tak bisa ikut pesta demokrasi tingkat daerah, lantaran kepengurusan ganda.

Kepengurusan satu dikendalikan Romy, yang terpilih sebagai imam politik PPP dari mukhtamar Surabaya 2014. Kepengurusan lainnya di bawah pimpinan Djan Faridz, yang terpilih sebagai ketua umum lewat mukhtamar Jakarta 2014.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement