Selasa 02 Jun 2015 15:43 WIB

Indahnya Masjid Candi Kuning Bedugul (1)

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agung Sasongko
Masjid Al Hidayah, Bedugul, Bali
Foto: Masjid-Bali.Blogspot
Masjid Al Hidayah, Bedugul, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Salah satu persoalan yang sering dihadapi wisatawan Muslim saat berkunjung ke Bali, adalah masalah keberadaan masjid atau mushala. Seringkali, umat Islam yang berwisata di kota ini kesulitan untuk melaksanakan shalat lima waktu secara tertib pada waktunya, karena tempat-tempat bangunan mushala atau masjid cukup sulit untuk ditemukan.

Kesulitan menemukan tempat shalat ini, bukan hanya saat dalam perjalanan dari satu obyek wisata ke obyek wisata lain di Bali. Bahkan saat tiba di satu obyek wisata yang dikunjungi, belum tentu ada tempat shalat baik berupa mushala mau pun masjid yang bisa disinggahi.

Kondisi ini sangat berbeda saat sedang berada di Pulau Jawa. Di Jawa, umat Islam yang melakukan perjalanan jauh, tidak akan banyak menemui kesulitan untuk melaksanakan shalat lima  waktu. Bahkan tanpa perlu di-Jamak, umat Islam bisa melaksanakan shalat pada waktunya karena setiap SPBU yang berada di pinggir-pinggir jalan raya dipastikan akan menyediakan tempat shalat berupa mushola, lengkap dengan tempat berwudhu dan toilet.

Namun di Bali, wisatawan muslim yang sedang harus pandai-pandai memperhitungkan waktu saat berwisata, agar tidak sampai meninggalkan kewajiban shalat.  Kalau tidak menjama shalat di hotel, kadang terpaksa melaksanakan shalat di kendaraan dengan bertayamum. Hal ini karena di sepanjang perjalanan belum tentu ditemukan tempat shalat berupa masjid atau mushola.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di sepanjang jalan pulau Bali, sangat jarang yang menyediakan tempat untuk ibadah bagi umat Islam. Kebanyakan SPBU, hanya terdapat tempat ibadah umat Hindu berupa pura kecil di salah satu sudut kompleks SPBU.

Di obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi, juga demikian, Bahkan Istana Tampak Siring yang menjadi salah satu Istana Kepresidenan Republik Indonesia di Bali, juga tidak ada masjid yang memadai. Di Istana ini, hanya ada satu ruangan di salah satu unit bangunan komplek Istana, yang biasa digunakan untuk shalat. Lokasinya di samping kanan pintu masuk  Istana bagi wisatawan.

Sulitnya mencari tempat ibadah bagi umat Islam ini mungkin wajar karena kebanyakan penduduk di Pulau Dewata memang beragama non Islam. Mayoritas penduduk Pulau Bali yang beragama Hindu, menyebabkan tempat ibadah yang paling banyak ditemukan di Pulau ini adalah pura. Hampir di setiap sudut kota Denpasar dan sekitar, baik di kampung bahkan di rumah-rumah warga berdiri tempat ibadah pura.

Meski jarang ditemukan bangunan masjid di Bali, bukan berarti tidak ada masjid di pulau ini. Di beberapa lokasi di Kota Denpasar dan beberapa tempat lain di pulau ini, sudah ada  bangunan masjid. Kebanyakan masjid di Kota Denpasar, berdiri di kampung-kampung komunitas Muslim yang jumlahnya tidak terlalu banyak. 

Namun bagi wisatawan Muslim yang baru sekali dua kali berjunjung ke Bali, tentu tidak bisa Namun yang tidak terlalu hapal dengan kondisi Pulau Bali, tentu akan cukup kesulitan untuk mencapai masjid atau mushala tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement