REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Korban tewas akibat gelombang panas meningkat menjadi lebih dari 2.300 orang. Lebih dari 1.700 korban berada di negara bagian Andhra Pradesh.
Dilansir dari AKIpress, Selasa (2/6), di negara bagian tetangganya, Telanganam hampir 600 jiwa meninggal.
Hujan yang turun, meski belum merata, cukup membantu mendinginkan suhu udara. Di Ibu Kota New Delhi temperatur pada Selasa pagi 35,5 derajat Celcius. Awal pekan lalu suhu di New Delhi mencapai45,5 derajat Celcius.
Namun, musim hujan diperkirakan terjadi pada Jumat pekan ini. Cuaca ekstrem terjadi di beberapa bagian negara. Di negara bagian Jharkhand di timur, suhu udara mencapai 45,5 derajat Celcius.
Jumlah korban tewas yang meningkat sebagian besar merupakan buruh yang bertahan hidup dengan upah harian. Mereka terpaksa berlindung dari panas di dalam rumah sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, korban tewas lainnya termasuk tunawisma dan orangtua yang mengalami serangan panas dan dehidrasi. Mei merupakan bulan terpanas di India.