REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi mengatakan siap menghadiri pembicaraan damai dengan kelompok Syiah Houthi di Jenewa. Namun, pemerintah meminta Houthi mematuhi resolusi PBB sebagai syarat pembicaraan.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa (2/6), pemerintah siap mengkonsultasikan mengenai situasi di Yaman. Namun, pemerintah Yaman mengatakan tak akan bernegosasi dengan Houthi sampai mereka mematuhi resolusi PBB untuk keluar dari semua wilayah yang diduduki.
Pembicaraan di Swiss sebelumnya telah ditunda dan belum ada tanggal baru untuk pembicaraan selanjutnya. Tapi, seorang pejabat PBB mengatakan pembicaraan diharapkan akan dimulai pada 10 Juni.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Selasa, mengatakan diplomat senior AS telah bertemu dengan perwakilan kelompok Houthi di Muscat, Oman. Pertemuan itu membahas solusi politik untuk konflik Yaman.
"Pertemuan ini secara umum merupakan bagian dari keterlibatan yang luas dengan unsur-unsur dari spektrum politik Yaman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf.
Ia menambahkan, pertemuan dilakukan untuk memperkuat pandangan kami solusi politik diperlukan untuk menyelesaikan konflik Yaman. Namun menurutnya, semua pihak, termasuk Houthi harus berkomitmen dalam proses politik yang dipimpin PBB.