REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Jaringan militan dari rahim Alqaidah di Suriah, Front Al-Nusra terus menabuh genderang perang terhadap kelompok teror ISIS. Al-Nusra tegas menyebut kekhalifahan ISIS tidak memiliki legitimasi dan jauh dari nilai Islam.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (4/6), imam politik dan perang Al-Nusra, Abu Mohamed al-Jolani mengkritik keberadaan ISIS yang jauh dari strategi mengibarkan panji Islam. Dalam kesempatan itu, al-Jolani menegaskan bahwa tak akan pernah ada pintu islah dengan ISIS.
"ISIS menyebut diri kekhalifahan, tapi para ulama menolaknya. Kekhalifahannya tidak didasarkan pada hukum Islam," kata al-Jolani.
Jolani menyebut, hingga saat ini tidak ada titik cerah kesamaan pendapat antara Al-Nusra dengan ISIS. Jolani menilai bahwa ISIS tidak serius dalam melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Kami harap ISIS bertobat dan kembali kepada Sunni," ujar Jolani menambahkan.
Kendati demikian, Jolani menepikan komentarnya untuk menyebut ISIS sebagai bagian dari gerakan kafir. Hanya saja, menurutnya, ISIS tak lebih dari gerakan yang tersesat dari nilai Islam. "Kami yang tidak pernah meledakkan pasar atau membantai manusia di dalam Masjid," tegasnya.