Rabu 10 Jun 2015 10:46 WIB
Calon Panglima TNI

KSAD Jadi Panglima TNI, Moeldoko tak Mau Berkomentar

Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan pembaretan ke Presiden Jokowi.
Foto: Republika
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan pembaretan ke Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan mengomentari keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon panglima TNI baru.

"Saya tidak mau mengomentari itu," kata Moeldoko usai memberikan pengarahan kepada Perwira Siswa Sesko TNI, Sespimti Polri, Sesko Angkatan, dan Sespimmen Polri dalam rangka Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) di kompleks Secapa TNI AD Kota Bandung, Jawa barat, Rabu (10/6).

Dia menuturkan, penunjukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI yang baru adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi. "Kata-kata dapat pergantian itu adalah prerogatif Presiden, yang bisa menerjemahkan hanya Presiden, tidak yang lain termasuk Panglima TNI," kata Moeldoko.

Ketika ditanyakan bagaimana sosok Gatot di mata dirinya, ia menuturkan memiliki pendapat tersendiri. "Enggak usah tanya juga sudah tahu kan."

Presiden Jokowi sudah memberikan surat pengajuan calon Panglima TNI baru kepada DPR. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada bulan Agustus mendatang.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960, dia merupakan lulusan Akademi Militer 1982. Di TNI AD, karier Gatot terhitung cemerlang dengan menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI AD, di mana jabatan sebelum menjadi KSAD adalah Pangkostrad.

Gatot Nurmantyo adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang berpengalaman di kesatuan infanteri baret hijau Kostrad. Beberapa jabatan strategis pernah disandangnya antara lain: Danrindam Jaya; Danrem 061/Suryakencana (2006-2007); Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008); Dirlat Kodiklatad (2008-2009); Gubernur Akmil (2009-2010); Pangdam V/Brawijaya (2010-2011); Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013); Pangkostrad (2013-2014); dan KSAD (2014-sekarang).

Dengan berbagai pengalamannya yang lengkap dari satuan tempur, satuan teritorial serta satuan pendidikan, diharapkan Gatot dapat semakin membawa TNI yang saat ini sedang dalam proses modernisasi alutsista besar-besaran menjadi TNI yang modern, tangguh, dan disegani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement