REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Hujan yang turun sejak Rabu pagi (10/6) hingga sore hari di Gorontalo, menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Gorontalo saat ini dilanda banjir.
Agus Martono, salah seorang warga Kelurahan Limba B Kota Gorontalo, Rabu, mengatakan puluhan rumah di dua kelurahan masing-masing Limba B dan Limba U, saat ini sudah tergenang air akibat buruknya drainase dan meluapnya aliran sungai karena tidak mampu menampung debit air.
Dia menjelaskan, air dari drainase maupun luapan aliran Sungai Bolango tersebut, mulai merendam rumah warga serta bangunan pemerintah seperti sekolah, kantor kelurahan dan perkantoran swasta, sejak sore hingga saat ini.
"Buruknya drainase pada sejumlah wilayah di Kota Gorontalo, merupakan salah satu penyebab banjir sebab air tidak bisa ditampung lagi," kata Agus.
Selain mengenangi kelurahan Limba B dan Limba U, banjir juga merembet ke Kelurahan Moodu, Biawau, kompleks Pasar Sentral serta sejumlah ruas jalan di pusat perbelanjaan wilayah tersebut.
Hasan Tai, salah seorang pengemudi Becak Motor mengatakan, para pengguna kendaran bermotor tidak bisa melewati beberapa ruas jalan di sentral dan Kelurahan Limba U dan Limba B, sebab ketinggian air mencapai setengah meter.
"Saya terpaksa putar haluan karena ruas jalan di wilayah tersebut tidak bisa dilalui akibat derasnya air di jalan serta ketinggan mencapai setengah meter," kata Hasan.
Amrin Umar salah seorang warga Limba U mengatakan, memang setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi, wilayah tempat tinggalnya selalu dilanda banjir karena drainase banyak yang tidak berfungsi lagi. "Selain dataran rendah, drainase juga banyak yang sudah tertimbun tanah serta sampah," katanya.
Saat ini sebagian warga yang rumahnya mulai tergenang, memilih untuk sementara mengungsi ke rumah warga lainnya, bahkan beberapa yang sedang membenahi barang-barangnya seperti kursi, lemari dan peralatan elektronik lainnya.
Mereka menilai pemerintah daerah seharusnya segera memperbaiki drainase yang rusak, agar pada musim penghujan warga tidak akan kebanjiran, serta menghimbau warga lainnya untuk tidak membuang sampah sembarangan.