REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, tak seperti anak pejabat atau presiden lainnya yang ingin pernikahannya digelar mewah dan megah.
Gibran, awalnya sempat bersikeras agar pernikahannya akad nikah saja dengan hanya dihadiri keluarga dekat. Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho mengungkapkan, ayah Gibran, yang tak lain adalah Presiden ke-7 RI, kemudian membujuk agar anak sulungnya itu mau menggelar resepsi pernikahan.
"Karena didesak bapaknya terus akhirnya mau," kata Anggit saat berbincang dengan wartawan di Solo, Rabu (10/6).
Gibran, menurut dia, akhirnya mau menggelar resepsi karena bagaimanapun ia menyadari kolega ayahnya juga harus diakomodasi.
"Tapi tetap, bungkusnya pengen sederhana," kata Anggit yang telah menjadi sekertaris Jokowi sejak menjabat sebagai wali kota Solo itu.
Tak hanya soal resepsi pernikahan, Gibran awalnya diminta Jokowi menaiki kereta andong dari kediamannya menuju Graha Saba Buwana, gedung tempat akad nikah akan dilangsungkan. Namun, calon pengantin berusia 27 tahun tersebut juga menolak. "Padahal bukan kereta kencana, andong biasa saja. Andongnya juga punya sendiri," ucap Anggit.
Untuk urusan yang satu ini, Gibran bersikeras. Akhirnya diputuskan sulung dari tiga bersaudara itu akan berjalan kaki dari rumahnya menuju gedung akad nikah. Jaraknya sekitar 200 meter.