REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Striker Manchester United, Robin van Persie, mengaku dirinya tengah berada dalam situasi aneh di Manchester United. Penyerang asal Belanda itu mengaku tidak tahu apakah ia bakal tetap memperkuat klub yang bermarkas di Old Trafford atau tidak musim depan.
"Ini adalah situasi yang aneh dan sulit. Istilah yang lebih tepat adalah siatuasi yang baru," ujar Van Persie dilansir ESPN FC, pertengahan pekan ini.
Van Persie hanya mencetak 10 gol bagi United musim lalu. Ia gagal mendapatkan tempat utama di bawah manajer anyar the Red Devils, Louis van Gaal, yang lebih memilih Wayne Rooney sebagai bomber utama. Ia terkadang juga menjadi pilihan ketiga setelah bomber asal Kolombia, Radamel Falcao.
Van Gaal menolak mengkonfirmasi status Van Persie, yang kini tinggal menyisakan kontrak semusim lagi bersama United. Padahal Falcao sudah dipastikan kembali ke klub yang memilikinya, AS Monaco, setelah United menolak mempermanenkan eks striker Atletico Madrid itu.
Pelatih berusia 61 tahun itu, yang menjadi otak di balik perekrutan Memphis Depay dari PSV Eindhoven, dikabarkan hendak menggaet seorang penyerang lagi. Ia juga berencana bertemu dengan para pemain United terkait apa yang dipikirkannya untuk skuat musim depan, termasuk Van Persie.
Eks striker andalan Arsenal itu pun mengaku sudah siap seandainya Van Gaal memutuskan mendepaknya. Meskipun demikian, ia mengakui satu-satunya halangan bagi dirinya saat ini adalah faktor keluarganya yang sudah betah di Manchester.
"Saya harus berpikir realistis. Saya masih berambisi untuk bermain dalam beberapa tahun ke depan. Namun saya juga harus berpikir tentang keluarga, terutama anak-anak saya, saat membuat sebuah keputusan."
"Mereka sangat penting bagi saya, yang benar-benar seorang penyayang keluarga. Saya kira melihat anak-anak dan istri saya bahagia merupakan sebuah hal yang fantastis. Itu adalah hal yang akan saya pertimbangkan saat saya berpikir tentang masa depan saya," kata pemain berusia 31 tahun itu.
Van Persie mengakui di bawah Van Gaal ketajamannya menurun. Torehan golnya bahkan merupakan yang terendah dalam tujuh musim terakhir. Ia terakhir kalinya mencetak di bawah 10 gol adalah pada musim 2007/2008 saat ia masih berkostum Arsenal dan kerap dirundung cedera.
"(Dibandingkan musim lalu) setidaknya saya kekurangan tujuh gol. Namun menurut saya jika orang tidak menerimanya maka itu adalah sebuah pujian," tutur pemain yang mengawali kariernya di Feyenoord Rotterdam itu.
Menurutnya, kritik yang diperolehnya adalah konsekuensi bergabung dengan klub sebesar United. Di arsenal, kata dia, tekanan yang ia peroleh tidak sebesar ketimbang saat bermain di the Red Devils.
"Manchester United adalah sebuah klub besar dan hal itu selalu memiliki dua sisi. Manchester United selalu dilihat dan diikuti oleh lebih banyak orang dibandingkan klub-klub lain, juga lebih banyak media. Saya harus berdamai dengan itu. Saya telah membuat pilihan dan menerima konsekuensinya," kata penyerang timnas Belanda itu.
Van Persie juga berbicara mengenai Falcao, yang menjadi rivalnya di lini depan United musim lalu. Menurutnya, bomber berusia 29 tahun itu akan kembali menemukan performa terbaiknya meskipun eks bomber Porto itu musim lalu mengalami salah satu musim terburuk sepanjang karier sepak bolanya.
"Saya sangat menghormati Falcao. Dalam berbagai posisi yang ia tempati, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik dan bekerja keras. Hal itulah yang menjadikannya begitu profesional. Falcao adalah pesepakbola yang fantastis dan akan selalu berada di urutan teratas," kata Van Persie.