Jumat 12 Jun 2015 18:16 WIB
Engeline Tewas

Kondisi Keluarga Angkat Engeline Dinilai Picu Pembunuhan

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf)
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Umar menilai lingkungan yang terbentuk di dalam keluarga angkat Angeline sebagai hubungan yang eksklusif dan tertutup. Hal tersebut ia utarakan terkait dengan kejanggalan mengapa terjadi pembunuhan di dalam rumah sendiri namun orang lain yang ada di rumah tersebut sama sekali tidak mengetahui.

"Ini biasanya terjadi pada lingkungan tertutup atau ekslusif tadi. Makanya hubungan personal di dalamnya tidak terbuka," kata Bambang kepada ROL, Jumat (11/6).

Menurutnya, rumah tidak mungkin kosong apalagi saat kejadian pelaku mengaku jika ibu angkat Angeline, Margareth ada di rumah. Sehingga, kata dia, ditambah dengan lingkungan tertutup pasti pelaku merasa tidak ingin ketahui tindakanya hingga butuh bantuan dari orang lain.

Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku pasti ada yang mengetahui namun tidak mau memberi tahu kepada orang lain di luar keluarga itu. "Bisa jadi mereka nggak mau kasih tahu karena nggak mau keseret-seret nantinya," tutur Bambang.

Lebih lanjut, dalam keadaan keluarga yamg tertutup maka hubungan personal didalamnya tidak terbuka. Menurutnya, mereka akan lebih loyal terhadap lingkungan di dalamnya saja dibandingkan dengan orang-orang diluarnya.

Kondisi seperti itulah yang menurut Bambang, bisa memicu tidak adanya pencegahan dari pihak lain. "Ibaratnya nanti kalau membuka yang sebenarnya malah kena semua, apalagi pembunuhan berencana umumnya dilakukan lebih dari satu orang walaupun ada juga dilakukan sendiri" ungkap Bambang.

Diketahui, Polresta Denpasar hingga kini masih menetapkan tersangka tunggal hanya kepada pembantu rumah tangga Margareth, Agus Tai Hamdamai. Sementara, polisi kini masih terus melakukan perkembangan untuk menemukan adanya pihak lain yang terlibat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement