REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Yvon, kakak angkat Angeline yang sebelumnya sempat membuat sebuah laman Facebook 'Find Angeline - Bali's Missing Child' tiba-tiba menghapus laman tersebut. Salah seorang anggota keluarga yang diduga Margareth, sang ibu angkat diduga mengunggah sebuah postingan mengejutkan.
"Jangan menuduh saya dalam kasus kematian Angeline," demikian tertulis di laman tersebut, Jumat (12/6).
Postingan tersebut terlihat seolah ditulis Margaretha yang kini menjadi perhatian publik, karena dugaan persengkongkolan pembunuhan yang dilakukannya terhadap bocah malang tersebut. Kepolisian sejauh ini baru menetapkan seorang tersangka tunggal, yaitu Agus Tai Hamdamai, mantan pembantu rumah tangga di rumahnya.
Laman 'Find Angeline - Bali's Missing Child' awalnya dibuat keluarga untuk mendapatkan informasi, terkait keberadaan adik angkatnya yang dikabarkannya hilang. Setelah itu, banyak netizen yang ikut menyebarluaskan informasi hilangnya Angeline melalui berbagai akun jejaring sosial.
Pendamping Hukum dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Siti Sapurah mengatakan dirinya menaruh curiga kepada pihak keluarga sejak itu. "Saya mengawal kasus in sebelum kasus ini ada di meja polisi. Dari awal Angeline hilang, mereka tak melaporkan ke polisi, tapi sibuk membuat pengumuman di media sosial. Ini settingan luar biasa. Orang tua harusnya berpikir, jika seorang anak hilang dari pangkuannya maka menghubungi polisi terdekat," kata wanita yang akrab disapa Ipung ini.
Berlanjut setelah mengunjungi langsung rumah Margareth, Ipung menyimpulkan beberapa kemungkinan, Angeline sengaja dihilangkan, dibunuh, atau diserahkan ke pihak lain. Kecurigaan lainnya dibuktikan Ipung ketika ia berusaha mengakses halaman samping rumah, tempat lokasi dikuburkannya Angeline secara tidak layak. Saat melakukan itu, ia dihalangi oleh Agus. (Mutia Ramadhani)