REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang terpikirkan di benak Anda mengenai makhluk bernama dinosaurus? Mungkin terlintas mengenai monster yang kejam, buas, sadis, dan tak mungkin dijinakkan oleh manusia.
Namun jika Anda menonton film terbaru besutan Colin Trevorrow ini, nampaknya Anda perlu berpikir ulang. Pasalnya, film ini seolah menunjukkan pada Anda mengenai sisi lain dari makhluk dinosaurus.
Lewat film Jurassic World, Colin seakan meniupkan sisi humanis dari monster yang terkenal kejam itu. Sebuah sisi lain yang tidak digambarkan dalam film bertema dinosaurus pada umumnya. Dalam film berdurasi dua jam, alur cerita membawa penonton pada kesimpulan bahwa dinosaurus pun dapat 'ditaklukan' oleh manusia.
Kisah berawal ketika dua kakak beradik, Zach (Nick Robinson) dan Gray (Ty Simpkins) berlibur ke taman Jurassic World atas saran kedua orangtua mereka. Keduanya pun sepakat untuk berlibur ke taman dinosaurus yang dikelola oleh sang bibi, Claire (Bryce Dallas Howard) dan Simon Masrani (Irrfan Khan). Suasana liburan Zach dan Gray pun berjalan menyenangkan hingga tiba-tiba salah satu dinosaurus di taman tersebut mengamuk.
Amukan makhluk itupun semakin mematikan lantaran tubuhnya yang merupakan hasil rekayasa genetika dari sekelompok ilmuwan yang dipimpin Dr. Wu (B.D. Wong). Celakanya, dinosaurus bernama Indominus Rex itu dapat berkamuflase atau berubah warna layaknya bunglon.
Sang dinosaurus terus mengganas dan meluluh-lantakkan taman Jurassic World hingga ribuan pengunjung menjadi korban. Belum lagi, suasana semakin runyam lantaran Hoskins (Vincent D’Onofrio) dari InGen berniat ikut campur dalam pengelolaan taman. Untungnya, ada Owen (Chris Pratt), sang penjinak raptor yang membantu meredam kegentingan yang terjadi.
Rasa tegang penonton pun terus terbawa hingga sampai pada pertarungan Indominus Rex dengan para raptor serta dinosaurus-dinosaurus penghibur taman lainnya. Pada titik inilah, sang sutradara seolah menanamkan nilai humanis pada makhluk yang terkenal kejam itu karena para raptor ternyata lebih memilih melindungi manusia daripada membela Indominus Rex yang notabene merupakan sesama dinosaurus.
Meski film Jurassic World masih mengadopsi nama 'Jurassic' yang merupakan trilogi dari film Jurassic Park, namun konsep cerita yang ditawarkan jauh berbeda. Sebab dalam film ini, Anda akan disuguhkan ketegangan saat keganasan dinosaurus hanya dapat dikalahkan oleh sesama makhluk tersebut dan bukannya oleh manusia.
Dalam film ini juga, Anda akan menyaksikan beberapa dinosaurus berbentuk tak biasa lantaran telah mengalami proses rekayasa genetika, salah satunya yakni berbentuk buaya.