Selasa 16 Jun 2015 12:37 WIB

Hanya 22,76 Persen Raskin Terdistribusi

Red: Ani Nursalikah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berbicara saat memimpin rapat koodinasi Peningkatan Sinergi Dalam Mendukung Efektifitas Program Raskin dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan di kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (24/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berbicara saat memimpin rapat koodinasi Peningkatan Sinergi Dalam Mendukung Efektifitas Program Raskin dalam Kerangka Penanggulangan Kemiskinan di kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan hingga Juni 2015 distribusi beras bagi warga miskin (raskin) baru 22,76 persen, jauh dari target yang ditetapkan pemerintah.

"Seharusnya sudah Juni mencapai 50 persen distribusi raskin kepada warga miskin. Jika masih di bawah tersebut, mesti menjadi perhatian berbagai para pihak terkait," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (16/6).

Karena itu, menjelang bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri, dia minta kepala daerah agar segera menyerahkan Surat Perintah Alokasi (SPA) kepada gudang Bulog.

"Kepala daerah agar menyerahkan SPA, agar masyarakat miskin bisa tenang menjalankan ibadah puasa dan saat perayaan Idul Fitri bisa aman stok logistik mereka," katanya.

Kementerian Sosial (Kemensos) sudah dua kali mengadakan pertemuan dengan Tim Koordinasi (Tikor) Raskin untuk mengevaluasi dan distribusi raskin, sebab Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan monitoring raskin berada di Kemensos.

"Setiap kunjungan kerja ke daerah, Saya ditemani wartawan untuk ngecek bersama ke gudang Bulog terkait ketersediaan raskin. Jadi, bisa dilihat bersama kualitas raskin tersebut," jelasnya.

Dalam distribusi raskin, Kemensos memastikan ada enam ketepatan sebagai indikator kinerja raskin di seluruh Indonesia, yang dimulai dari penyerahan SPA kepada gudang Bulog baik divisi regional (divre) ataupun subdivre.

"Saya minta Tikor Raskin memaskimalkan SPA ke gudang Bulog agar ada enam ketepatan, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi, serta tepat kualitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement