REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan kedua orang tua kandung Engeline, Rosyidi dan Hamidah juga berpeluang melakukan penelantaran terhadap bocah yang kini telah meninggal tersebut. Pihaknya menyarankan adanya pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua orang tua kandung Engeline.
"Yang menelantarkan Engeline bukan hanya ibu angkatnya. Kedua orang tuanya juga berpeluang melakukan hal itu. Mereka menyerahkan Engeline untuk diadopsi tanpa diikuti prosedur yang semestinya," kata Saleh saat dihubungi ROL, Selasa (16/6).
Saleh menilai, adopsi terhadap Engeline salah secara prosedur. Bahkan, mestinya kesepakatan adopsi dipahami secara terbuka oleh pihak orang tua kandung, orang tua angkat atau pihak-pihak yang terkait.
"Dalam konteks kasus Engeline ini, keterlibatan orang tua kandungnya terhadap proses adopsi perlu dirunut lebih lanjut. Proses adopsi yang menyalahi aturan bisa mengarah kepada penelantaran anak," tuturnya.
Karenanya, dia menyarankan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Rosyidi dan Hamidah. Keduanya harus memberikan penjelasan yang lengkap agar bisa membuktikan motif penyerahan anak yang sebelumnya telah dijelaskan.
"Siapapun yang diduga terlibat dalam kasus ini harus diperiksa, tidak terkecuali kedua orang tua kandungnya," tegas Saleh.
Seperti diketahui, adopsi terhadap Engeline dilatarbelakangi faktor ekonomi. Kedua orang tua Engeline tidak mampu membayar biaya persalinan sebesar Rp 800 ribu dan biaya perawatan sebesar Rp 1 juta yang ditetapkan klinik.
Margriet Christina Megawe akhirnya melunasi semua biaya tersebut. Setelah dilunasi, Margriet mengangkat Engeline sebagai anak.