REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban memperingatkan pemimpin kelompok ISIS tidak melakukan pemberontakan paralel di Afghanistan, Selasa (16/6). Peringatan itu setelah serangkaian pembelotan dan laporan bentrokan dengan milisi yang setia kepada ISIS.
ISIS tidak pernah secara resmi mengaku hadir di Afghanistan tapi ketakutan tumbuh kelompok ini membuat terobosan di negeri itu. Dalam surat yang ditujukan kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, Taliban bersikeras jihad (perang suci) terhadap Amerika dan sekutu mereka harus dilakukan di bawah satu bendera dan satu kepemimpinan.
"Emirat Islam (Taliban) tidak mempertimbangkan banyaknya cabang jihad menguntungkan, baik untuk jihad atau bagi umat Islam," kata surat itu yang ditandatangani oleh wakil pemimpin Taliban Mullah Akhtar Mohammad Mansur.
Surat yang diterbitkan di laman Taliban dalam bahasa Pashto, Urdu, Arab dan Dari itu tidak memberikan penjelasan tentang ancaman itu. Taliban telah mengalami sejumlah pembelotan dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa pemberontak tampaknya mengadopsi bendera ISIS untuk mengubah citra diri mereka sebagai kekuatan yang lebih mematikan saat Pasukan NATO hengkang. Pekan lalu, media lokal melaporkan pertempuran antara Taliban dan pendukung ISIS di Afghanistan timur. Jatuh korban di kedua pihak.