Rabu 17 Jun 2015 06:25 WIB

Terjemahan Alquran Bahasa Madura Mencapai 11 Juz

Karyawan Masjid Attin menyimak penjelasan ustaz saat pengajian mingguan di Masjid Attin, Jakarta, Kamis (9/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Karyawan Masjid Attin menyimak penjelasan ustaz saat pengajian mingguan di Masjid Attin, Jakarta, Kamis (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Terjemah Alquran berbahasa Madura yang dilakukan oleh akademisi, para ulama, dan pakar Bahasa Madura di Pamekasan, telah mencapai 11 juz dari total 30 juz.

Panitia penerjemah Alquran berbahasa Madura dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Moh Zahid, Selasa (16/6), menyatakan terjemah Al Quran berbahasa Madura itu lambat, karena beberapa hal. "Selain karena faktor kehati-hatian, juga, karena terjemahan Al Quran itu harus dikonsultasikan dengan semua tokoh ulama, agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi di kemudian hari," katanya.

Belum lama ini, tim penerjemah Al Quran berbahasa Madura telah menerbitkan hasil terjemah Alquran berbahasa Madura itu sebanyak tiga juz. Namun, banyak pakar bahasa yang justru mengkritik hasil terjemahan tim, karena bahasa Madura yang digunakan terlalu kaku, sehingga banyak tafsir bahasa yang membutuhkan proses berpikir lebih jauh.

Padahal, inti dari terjemah Alquran berbahasa Madura itu, menginginkan agar jika orang Madura membaca hasil terjemahan tersebut, mudah dimengerti. "Nah, kritik ini yang membuat teman-teman tim berpikir ulang untuk melanjutkan hasil terjemahan yang sudah ada," katanya.

Secara pribadi, Zahid mengakui Bahasa Madura yang digunakan memang terkesan seperti bahasa "pekat" dan masih membutuhkan tafsir lebih terinci, agar dimengerti oleh orang yang membacanya. Pada 30 Juni 2012, Lembaga Penerjemah dan Pengkajian Alquran (LP2Q) telah meluncurkan Alquran terjemah berbahasa Madura di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan.

Sekitar 250 orang terdiri dari ulama dan santri dari berbagai pondok pesantren diundang hadir dalam acara peluncuran itu. Peluncuran tiga juz Alquran terjemah berbahasa Madura kala itu, hasil terjemah yang dilakukan tim mulai 10 Juni 2008.

Penggagas penerjemah awal Alquran berbahasa Madura ini adalah almarhum KH Abdullah Sattar Majid Ilyas yang merupakan pengasuh Jamaah Pengajian Surabaya (JPS). Sebelum dibahas oleh penerjemah dari Pamekasan yang tergabung dalam Lembaga Penerjemah dan Pengkajian Alquran (LP2Q) pada 26 April 2006, tim penerjemah dari kelompok pengajian ini telah menerjemahkan Alquran Bahasa Madura untuk kalangan terbatas.

Namun, kelompok ini kemudian meminta bantuan ulama dam akademisi Madura untuk menyempurnakan terjemahan, karena dirasa banyak kekurangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement