Rabu 17 Jun 2015 16:23 WIB

Kubu Agung: Kader Harus Optimistis Golkar Ikut Pilkada

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen Partai Golkar kubu Agung Laksono, Zainudin Amali (kiri), kata Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono (tengah) serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Prio Budi Santoso (kanan) menggelar rapat pleno terkait pembahasan prose
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sekjen Partai Golkar kubu Agung Laksono, Zainudin Amali (kiri), kata Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono (tengah) serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Prio Budi Santoso (kanan) menggelar rapat pleno terkait pembahasan prose

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretris Jendral Golkar hasil Munas Ancol Zainudin Amali mengimbau para kadernya di daerah agar tetap optimistis Golkar maju dalam Pilkada. Karena itu, Ia memninta agar kadernya tidak menggunakan jalur independen ketika hendak maju dalam pesta demokrasi itu.

"Sebaiknya jangan (jakur independen). Kita harus optimis Golkar maju dalam Pilkada," ungkap Zainudin pada Republika, Rabu (17/6).

Ia menyarankan agar para kader di daerah bisa bersabar menanti kesepakatan kriteria dan cara perekrutan yang masih dirundingkan bersama oleh masing-masing perwakilan kedua belah pihak, yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical).

Zainudin juga mengaku saat ini proses rekrutmen kader yang akan diloloskan dalam Pilkada sudah berlangsung. Jumat pekan ini, lanjutnya, Tim Pilkada DPP Partai Golkar yang telah bersepakat, juga akan bertemu lagi untuk membicarakan persoalan kriteria calon bersama.

"Jadi bersabar saja (kader) Golkar," ucapnya.

Sebelumnya, DPP Golkar kepengurusan Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) mendukung sejumlah kader partainya melewati jalur independen dalam Pilkada 2015. Sekertaris Jenderal Golkar, Idrus Marham mengatakan, selama tak keluar dari keanggotaan partainya, jalur independen justru lebih baik ketimbang berkompetisi lewat kepartaian.

Namun, Idrus mengaku tidak menyarankan hal itu pada kadernya. Karena menurutnya, sudah ada keputusan pengadilan yang mengembalikan kepengurusan Golkar ke Munas Riau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement