Rabu 17 Jun 2015 19:29 WIB

Efek Tol Cipali Bagi Perekonomian Pantura

Rep: C84/ Red: Djibril Muhammad
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengajak pemerintah Indonesia untuk berkaca kepada Belanda dalam hal pembangunan jalur-jalur jalan darat untuk kepentingan umum. Menurut Agus, Belanda saat membuat jalur kereta api, tidak melupakan potensi-potensi yang ada dalam daerah yang dilewatinya tersebut.

"Lihat itu Belanda, yang membangun rel itu melihat titik-titik ada perkebunan sehingga ada barang angkut," ujar Agus di Pasific Place, Jakarta, Rabu (17/6).

Sedangkan Indonesia, lanjutnya, terkesan tidak menggali potensi daerah yang ada, dan lebih kepada asal tidak macet saja. Hal serupa juga terjadi pada Tol Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), yang meski ia nilai akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah yang dilaluinya, namun efeknya tidak akan maksimal mengingat tidak adanya perencanaan terkait potensi daerah yang ada di dalamnya.

Sementara itu, Pengamat transportasi Djoko Setijowarno berpandangan beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) akan memiliki efek cukup signifikan terhadap perekonomian yang berada di jalur Pantai Utara (Pantura).

Keberadaan Tol Cipali yang menjadi jalan bebas hambatan terpanjang di Indonesia, ia perkirakan akan menarik perhatian bagi para pengguna yang biasa memanfaatkan jalan Pantura. Namun, Ia mengkhawatirkan, dengan adanya Tol Cipali, pendapatan masyarakat dan juga para pengusaha yang berada di jalur Pantura akan terus menurun.

"Penurunan ekonomi akan terjadi di jalur Pantura seperti para pengusaha SPBU, rumah makan. Pak Jokowi bilang pengusaha Panturan dipindah ke rest area (Tol CIpali), tapi tetap harus dalam pengawasan," sambungnya.

Meski demikian, ia takut jika pada realisasinya di lapangan justru area rest area di Tol Cipali itu dikuasai para pengusaha baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement