REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dua mantan pelatih sepak bola dari klub Persegres Gresik dan Persipur Purwodadi mengakui adanya praktik pengaturan skor di kompetisi sepak bola nasional.
"Selama saya menangani klub sepak bola pernah tiga kali mengalami penawaran pengaturan skor," kata mantan pelatih Persegres Gresik Agus Yuwono dalam konferensi pers yang diadakan oleh Tim Advokasi #IndonesiaVsMafiaBola di Jakarta, Rabu (17/6).
Agus mengatakan mendapat tawaran pengaturan skor saat menangani klub Persidafon satu kali, dan dua kali saat menangani Persigres Gresik. Agus menjelaskan didatangi oleh orang tak dikenal yang menawarkan uang sebesar Rp150 juta untuk dirinya apabila menuruti keinginan orang tersebut.
"Saya ditawarkan uang Rp150 juta, imbalannya meminta (kekalahan Persidafon) skor 3-0 atau 3-1. Saya tidak mau dan saya serahkan ke manajemen," kata Agus menceritakan pertandingan pada tahun 2012.