REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Wilmar Marpaung menuturkan, pelaksanaan rekrutmen calon taruna Akademi Kepolisian, calon siswa bintara, maupun tamtama, tidak ada kolusi korupsi dan nepotisme.
"Pelaksanaannya murni, yang terbaik itulah yang diterima," kata Marpaun, di Manado, Kamis (18/6). Wilmar mengatakan kalau ada informasi bahwa mengikuti seleksi itu harus dibayar, diminta untuk melaporkan. "Laporkan saja, saya akan lakukan penindakan," kata Marpaung.
Saat ini Polda Sulut melaksanakan tes seleksi penerimaan Calon Taruna (Catar) Akpol, Calon Siswa (Casis) brigadir dan Casis Tamtama. Kamis ini seleksi tersebut sudah masuk pada tahap pemeriksaan PMK (penelusuran mental dan kepribadian) dengan pelaksanaan tes tertulis dan wawancara.
Tes tertulis PMK ini diikuti oleh 12 peserta seleksi Catar Akpol, 241 terdiri 223 pria dan 18 wanita peserta seleksi Casis Brigadir dan 54 peserta seleksi Casis Tamtama, bertempat di SPN Karombasan. Usai tes tertulis, dilanjutkan dengan tes wawancara untuk Catar Akpol, Casis Brigadir wanita dan Casis Tamtama.
Tim pewawancara adalah personel dari Subbid Paminal Bidang Propam dan Ditintelkam Polda Sulut. Dijadwalkan pada Jumat (19/10) akan dilaksanakan tes wawancara bagi peserta Casis Brigadir pria.