Sabtu 20 Jun 2015 19:21 WIB

Jalur Alternatif Bandung Barat Siap Dilintasi Pemudik

Pemudik
Foto: Antara
Pemudik

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kepolisian Resor Cimahi meninjau kesiapan jalur alternatif di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, yang akan menjadi jalur untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas pada musim arus mudik hari raya Lebaran.

"Secara umum jalur lalu lintas untuk operasi Ketupat Lodaya 2015 sudah siap dilalui pengguna jalan menjelang masa hari raya Idul Fitri," kata Kepala Polres Cimahi AKBP Dedy Kusuma Bhakti di Cimahi, Sabtu.

Ia mengatakan, jalur alternatif yang menjadi perhatian khusus yakni daerah perbatasan dengan KBB seperti Cianjur, Purwakarta dan Kota Cimahi dan Bandung.

Jalur alternatif itu, kata dia, digunakan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas serta meminimalisasi angka kecelakaan selama diberlakukannya operasi Ketupat Lodaya yakni tujuh hari sebelum dan sesudah Lebaran. "Ada empat jalur utama beserta alternatifnya yang masuk dalam pantauan wilayah hukum kami," katanya.

Ia menyebutkan, jalur utama yang menjadi pengawasan Polres Cimahi yakni Tol Purbaleunyi dengan jarak kurang lebih 32 KM pada ruas tol KM-100 dan KM-132.

Selanjutnya jalur Jakarta-Bandung lintas Bogor dan Cianjur dengan penekanan pengawasan sepanjang jalur Cipatat-Padalarang. "Jalur lainnya dari Jakarta-Bandung via Purwakarta melewati ruas jalan Cikawet (Cikalong Wetan)-Padalarang," katanya.

Kapolres mengimbau kepada pengguna jalan agar selalu waspada saat mengendarai kendaraan dan senantiasa memeriksa kelayakan kendaraan sebelum berangkat.

Pihaknya juga mengimbau pengendara agar mentaati rambu-rambu lalu lintas dan mematuhi petunjuk serta arahan petugas di jalan raya.

"Kami juga mengimbau agar pengendara mengetahui medan jalan seperti jalur Purwakarta-Padalarang yang terdapat tanjakan turunan cukup tajam, serta berkelok, begitu juga jalur Cipatat," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement