Ahad 21 Jun 2015 09:40 WIB

Aher Minta Pengguna Tol Cipali Berhati-Hati

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cipali diharapkan memecah kemacetan di jalur Pantura.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepekan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibuka, telah terjadi beberapa insiden kecelakaan. Soal itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta pengguna kendaraan yang melintasi jalan tol tersebut berhati-hati.

"Saya minta kepada pengemudi yang akan menggunakan itu hati-hati. Jalan tol dibangun untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk balap-balapan," ujar  Heryawan yang akrab disapa Aher usai menggelar pertemuan dengan Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto, di Gedung Sate, Bandung, akhir pekan lalu.

Aher menilai, kemacetan di jalur utara Jabar akan berkurang seiring beroperasinya jalan tol Cipali. Hal ini, akan berdampak pada arus mudik warga yang akan lebih ringan.

Sementara menurut Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto,  pihaknya telah memetakan lokasi-lokasi mana saja di tol tersebut yang rawan kecelakaan. Nantinya, di lokasi tersebut akan dipasang lebih banyak rambu-rambu.

"Kami ingatkan agar hati-hati, jangan ngantuk," kata Moechgiyarto.

Sebagai contoh, kata dia, pengemudi harus membuka jendela mobil agar pasokan oksigen mencukupi. "Nah, setelah (mengemudi) itu sejam dua jam istirahat dulu," katanya.

Berdasarkan analisnya, kata dia, kecelakaan di Cipali terjadi karena kesalahan manusia, terutama soal kehati-hatian.

Menurutnya, kondisi jalan tol sudah layak digunakan meski masih perlu penambahan pada marka jalan dan area istirahat. "Nanti kami akan survei kembali kalau ada yang kurang. Nanti kami minta PU atau Bina Marga pasang lagi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement