REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Kementerian Kesehatan Korea Selatan (Korsel) pada Senin (22/6) melaporkan dua kasus kematian baru akibat Middle East Repiratory Syndrome (MERS) di negara tersebut. Kasus terbaru menambah jumlah korban jiwa menjadi 27.
Reuters melaporkan, kementerian juga mengonfirmasi tiga kasus baru MERS. Ini membuat jumlah kasus MERS di Korsel mencapai 172, dan menjadikan Korsel sebagai negara dengan kasus MERS terbesar di luar Arab Saudi.
Para korban umumnya berusia 80 tahunan. Mereka umumnya sebelum MERS telah memiliki riwayat gangguan kesehatan lain.
Laporan terbaru MERS mematahkan laporan sebelumnya pada Sabtu (20/6), yang menyatakan tak ada lagi kasus Mers terbaru dalam 16 hari di Korsel. Hal itu meningkatkan harapan di Korsel untuk memenangkan 'pertarungan' melawan virus mematikan tersebut.
Sekitar enam warga yang terserang Mers juga telah dinyatakan pulih dan dibebaskan dari rumah sakit pada Sabtu. Korsel juga disebut-sebut telah memulai uji coba pengobatan plasma eksperimental untuk mengobati Mers.
Wabah MERS kali pertama berasal dari seorang pria Korsel berusia 68 tahun, yang telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Ia didiagnosa menjadi penderita MERS pertama negara itu.