REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Marketing Operation Region V (MOR V) menempuh sejumlah langkah mengantisipasi kelangkaan BBM saat arus mudik dan balik Lebaran 1463 H. Suborganisasi Pertamina yang bekerja membawahi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT akan meningkatkan pasokan BBM untuk menjamin kelancaran musim mudik dan balik Idul Fitri.
General Manager Pertamina MOR V Ageng Giriyono menyampaikan, konsumsi BBM transportasi darat diprediksi akan mengalami peningkatan mulai H-7 hingga H+7. Menyiasati hal tersebut, menurut Ageng, Pertamina akan meningkatkan stok BBM jenis premium dan pertamax.
Ageng merinci, BBM jenis premium akan ditambah stoknya sebesar 30 persen dari konsumsi normal per bulan, yakni dari 13.696 KL/hari mernjadi 17.786 KL/hari. Sementara untuk pertamax, Ageng melanjutkan, pasokan akan ditambah dari kebutuhan normal 1.225 KL/hari menjadi 1.505 KL/hari.
“Sementara, guna mengantisipasi kemacetan, Pertamina menyiapkan SPBU kantong di delapan titik rawan macet di Jawa Timur, yakni Probolinggo, Kediri, Jember, Situbondo, Blitar, Bojonegoro, Trenggalek dan Nganjuk,” ujar Ageng dalam sesi jumpa pers di Surabaya, Senin (22/6) sore.
Tak hanya pasokan BBM, menurut Ageng, Pertamina juga memastikan ketersediaan elpiji aman selama Ramadhan hingga Lebaran nanti. Menurut Ageng, Pertamina menyiapkan penambahan stok elpiji 3 Kg hingga 10 persen, dari 99.761 metrik ton (MT)/bulan pada bulan normal menjadi 109.737 MT sepanjang Ramdhan hingga Lebaran nanti.
Tak hanya menambah stok bahan bakar kendaraan darat, Pertamina juga menambah pasokan bahan bakar pesawat atau avtur. Penambahan tersebut, menurut dia, akan mulai diberlakukan sejak H-15 hingga H+15.
“Penambahan di depot pengisian pesawat udara atau DPPU Bandara Juanda sebesar 10 persen, di Bandara Ngurah Rai 7,5 persen dan di Bandara Internasional Lombok sebesar 15 persen,” kata Ageng.