REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pasar tradisional Kaliangkrik di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (22/6) sekitar pukul 24.00 WIB terbakar. Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Asfuri Muhsis mengatakan belum diketahui penyebab kebakaran.
Pasar Kalingkrik selama ini menampung sekitar 750 pedagang. Berdasarkan informasi, semula ada percikan api di sekitar warung makan kupat tahu yang kebetulan berdekatan dengan warung kelontong yang penuh dagangan, seperti kebutuhan pokok, minyak goreng, serta barang dagangan lainnya yang mudah terbakar.
Oleh karena banyak barang yang mudah terbakar itu, api dengan cepat menjalar ke tempat lain.
"Kemungkinan sumber api karena arus pendek listrik. Kejadian ini murni musibah kebakaran. Saya pastikan tidak ada unsur kesengajaan dan tidak ada rekayasa, ini benar-benar musibah," katanya.
Menurut dia, kondisi bangunan pasar memang sudah tua, sebagian besar terbuat dari kayu yang sudah rapuh. Pasar tersebut rencananya diperbaiki pada 2017. Ia mengatakan petugas dengan sigap melakukan pemadaman api yang membakar pasar itu. Sekitar 30 persen dari total bangunan terbakar, yang terdiri atas tujuh los dan delapan kios. Ia menyebutkan los yang terbakar dengan rincian empat los pakaian, satu los kelontong, satu los daging, dan satu los untuk tukang cukur.