Selasa 23 Jun 2015 13:38 WIB

Ratusan Napi Ikuti Pesantren Kilat di Serang

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Peserta pesantren kilat
Peserta pesantren kilat "orphanship" menikmati pemandangan di atas KRI Tanjung Nusanive 973, Jakarta, Senin (6/8). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Sebanyak 511 warga binaan Rutan Kelas II B Kota Serang mengikuti pesantren kilat selama bulan ramadhan di masjid al-ikhlas dalam Rutan. Selain untuk menambah ketakwaan, pesantren kilat ini diharapkan mampu membuat para penghuni rutan sadar dan kembali ke jalan yang benar saat bebas.

Kapala Subsie Pelayanan Rutan Serang M khafi pihaknya bekerjasama dengan sejumlah pondok pesantren, perguruan tinggi dan pengawasan Kementrian dalam melakukan pembinaan religi terhadap para napi tersebut. "Kita bekerjasama dengan beberapa instansi untuk kegiatan ini," katanya, Selasa (23/6).

Kahfi mengatakan, pembinaan agama perlu dilakukan kepada para warga binaan, agar para penghuni rutan selalu ingat kepada tuhan, sehingga nantinya setelah menjalani pembinaan dapat kembali kejalan yang benar dan berguna di masyarakat.

“Untuk memberikan motivasi dan harapan kepada warga binaan, agar apabila kembali ke masyarakat, mereka akan menjadi yang lebih baik lagi,” ujar Khafi.

Ia mengatakan, perbedaan sangat terasa sejak diterapkan sistem pembinaan pesantren kilat ini. Kini, lanjut Kahfi, warga binaan sangat damai dan kondusif dengan sesama tahanan. Perilaku mereka semakin baik dan saling menghormati serta menghargai.

"Program ini dilaksanakan sejak Ramadan pertama dan akan berakhir menjelang Idul Fitri. Dalam pesantren kilat ini kita mendatangkan guru mengaji kerja sama dengan beberapa pesantren di Serang," katanya.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh penghuni Lapas II B Serang, jumlahnya mencapai 511 orang. Oleh karena keterbatasan ruangan, para petugas membagi pesertanya secara bergantian sebanyak 100 orang per harinya.

Dalam pesantren kilat ini, para penghuni dapat belajar membaca Alquran dan belajar Iqro. "Pesertanya kita bagi dua kelompok. Mereka yang sudah bisa membaca Alquran dan yang belum bisa membaca. Jadi keduanya sama-sama belajar," kata Khafi.

Selain pesantren kilat, warga binaan juga akan mendapatkan pembinaan seperti pembinaan kepribadian dan keterampilan. Pembinaan kepribadian tersebut, meliputi pembinaan mental agama.

“Sedangkan, untuk keterampilan seperti bengkel, salon, listrik atau service AC, semuanya harus seimbang antara kepribadian dan ketrampilan. Kedepannya, saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut, tentunya dengan bentuk kegiatan yang berbeda,” paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement