REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tingginya penjualan makanan selama ramadhan memicu meningkatnya penggunaan kantong plastik untuk pembungkusnya. Padahal tidak semua kantong plastik aman untuk membungkus makanan.
Ada kantong plastik daur ulang yang dilarang untuk membungkus makanan. Pasalnya, kantong plastik bekas ini justru akan berbahaya bagi kesehatan dan merusak kandungan gizi pada makanan.
CV Sinar Joyoboyo Plastik, produsen plastik asal Magelang Jawa Tengah selama dua hari melakukan edukasi penggunaan kantong plastik yang sehat pada penjual makanan di Pasar Sore Ramadhan di Nitikan Yogyakarta. Kegiatan ini dilakuakn sejak 22 hingga 23 Juni, Selasa ini.
Menurut Marketing Departement Head Sinar Joyoboyo, Gilang Yogantoro mengatakan, sebenarnya mudah mengenali dan membedakan mana kantong plastik yang sehat dan tidak untuk makanan. "Cukup dengan 3 D untuk mengenali apakah kantong plastik itu sehat atau tidak, yaitu Dicium, Diraba dan Diterawang," ujarnya.
Kantong plastik yang tidak sehat saat dicium akan berbau, jika diraba teksturnya kasar dan terasa ada pasirnya. Sedangkan saat diterawang plastik daur ulang yang tidak sehat akan terlihat ada titik-titiknya.
Jika plastik itu teksturnya halus saat diraba dan tidak berbau serta tidak ada bercak atau titik-titik saat diterawang maka plastik itu menurutnya sehat untuk makanan.