Kamis 25 Jun 2015 14:52 WIB

Bahasa Indonesia Bisa Dukung Pembelajaran di Madrasah

 Siswa kelas enam Madrasah Ibtidaiyah sedang mengikuti belajar di Sekolah Al-Muriyah, Jakarta Pusat, Jumat (27/3).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Siswa kelas enam Madrasah Ibtidaiyah sedang mengikuti belajar di Sekolah Al-Muriyah, Jakarta Pusat, Jumat (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh H.Yasir Arafat, M.Pd (Widyaiswara BDK Banjarmasin)

Bahasa Indonesia memiliki peran strategis dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam siswa..

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.  Kriteria bahasa yang baik dan benar menurut Sugono (2009), yaitu baik dalam ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi dan benar dalam penggunaan kaidahnya.

Problematika pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra yang terjadi di madrasah karena beberapa hal, namun secara khusus berkaitan erat dengan guru dan siswa. Meski guru dan siswa sebagai faktor dominan, ada pula faktor lain yang tak kalah penting pengaruhnya, yaitu pemilihan dan penggunaan model,  media pembelajaran dan sarana prasarana yang ada di madrasah.

Guru adalah agen pembelajaran dan juga merupakan pribadi yang berkenaan dengan tindakannya dalam kelas. Guru dapat dilihat sebagai representasi madrasah di masyarakat. Guru adalah kurikulum berjalan. Sebaik apa pun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung oleh mutu guru yang memenuhi syarat, maka semuanya akan sia-sia.

Guru dalam suatu proses pembelajaran merupakan sosok penting yang menentukan berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Karena itu Elliotet.el (2000) mengatakan salah satu faktor penyebab tidak tercapainya hasil belajar siswa secara optimal adalah kurang efektifnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas.   

Selain guru, siswa juga merupakan faktor penting dalam interaksi belajar-mengajar. Karena tujuan dari interaksi edukatif adalah membantu siswa dalam mengarahkan perubahan tingkah lakunya secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan faktor siswa ini, psikolog pendidikan antara lain Adrey dan Howard Nicholls menganjurkan bahwa siswa hendaknya dipandang sebagai suatu individu sehingga diakui  adanya perbedaan kemampuan, perbedaan pribadi dan perbedaan pengalaman lingkungan.

Model pembelajaran juga memengaruhi efektivitas dalam belajar. Model adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce &Weil,1980). Bebarapa model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra antara lain model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), model PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), model Pembelajaran COOPERATIVE.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Menurut penelitian, kemampuan menerima pesan yang paling tinggi adalah indera penglihatan (82 persen) dan indera penciuman (11 persen). Disini kehadiran sebuah media tentu sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran dan pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran dan tepat guna.Pembelajaran Bahasa Indonesia dan sastra dengan penggunaan media yang pas dan menarik, sangat membantu ketercapaian tujuan pembelajaran.

Adapun sarana prasarana yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan sastra adalah buku-buku Bahasa Indonesia, buku-buku sastra (komik edukatif) serta ruang latihan vocal, sound sistem,lampu, kostum dan alat make up pementasan drama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement