REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dampak erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara terhadap berkurangnya pasokan bahan pangan dan lonjakan harga belum terasa di Kota Batam Kepulauan Riau, meskipun mayoritas bahan pangan dipasok dari Sumut.
"Dampak Sinabung belum terasa di Batam, pasokan masih cukup," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Ahmad di Batam, Kamis (25/6).
Ia mengatakan mendengar kabar bahwa pemerintah setempat di Sinabung melarang agar pasokan dibawa ke luar daerah, demi memenuhi pasokan bahan pangan di daerah itu. Namun pasokan ke Batam masih lancar.
Contohnya saja telur. Pasokan telur di Batam mayoritas didatangkan dari Sinabung, dan saat ini pasokannya masih mencukupi, bahkan hingga Lebaran.
"Telur itu mayoritas dari Medan, dan harganya sampai saat ini masih terkendali, malah harganya turun," kata Kepala Dinas saat sidak harga bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah.
Sementara itu, untuk mengendalikan harga bahan pangan jelang Lebaran, Pemkot Batam akan mengadakan operasi pasar.
Dalam operasi pasar itu, Pemkot menjual bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah karena disubsidi pemerintah.
Amsakar percaya operasi pasar mampu menekan kenaikan harga di pasar. Karena warga tidak akan membeli barang dari pasar sehingga permintaan barang turun dan harga pun akan ikut turun.
Deputi Bank Indonesia Kepri Rino Triyanto mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir jika bahan pangan dari Sinabung tidak dapat didistribusikan ke Batam.
Ia yakin, distributor di Batam akan dapat mencari pasokan dari daerah lain yang harganya lebih murah sehingga warga tidak akan kekurangan bahan pangan, bahkan untuk kebutuhan Lebaran. "Mekanisme pasar akan berjalan. Distributor akan mencari ke daerah lain," kata dia.