Kamis 25 Jun 2015 17:36 WIB

Tujuh Kali Malaysia Langgar Wilayah Udara Indonesia!

Indonesia Malaysia
Indonesia Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyampaikan, selama Januari 2015 Malaysia telah masuk dan melanggar wilayah udara Indonesia di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, sebanyak tujuh kali.

Direktur Politik Keamanan dan Kewilayahan Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kemlu, Oktaviano Alimudin, mengatakan dari tujuh pelanggaran tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan dua nota protes ke pihak Malaysia.

Sedangkan lima nota protes lainnya, menurut dia, masih menunggu kelengkapan data sebelum dikirimkan ke Pemerintah Malaysia.

"Dari tujuh itu, sebagian masih menunggu kelengkapan data. Jadi kita tidak akan melayangkan nota tanpa didukung oleh data yang kuat, karena kita tidak ingin nota yang kita sampaikan kemudian dibalas dengan permintaan lebih lanjut datanya. Jadi ini bukan korespondensi, bagi kami ketika melayangkan satu nota protes," katanya.

Menurut Oktaviano Alimudin, Pemerintah Malaysia akan menjawab nota protes yang dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia apabila negeri jiran itu membenarkan telah melanggar batas wilayah Indonesia.

"Itu satu kali nota tetapi sudah jelas negara tersebut melakukan pelanggaran, silakan dicek di tingkat internal mereka, dan kalau misalnya ada jawaban dari mereka umumnya itu apabila mereka menganggap mereka benar," ujar dia.

Sebelumnya, Oktaviano Alimudin mengatakan nota protes yang dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Malaysia itu merupakan nota protes yang telah ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada Februari 2015 dan diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk dikirim ke Pemerintah Malaysia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi baru-baru ini mengatakan sebelum mengirimkan nota protes ke Malaysia, Kementerian Luar Negeri telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI Angkatan Laut dan Udara mengenai kepastian titik koordinat yang dilanggar oleh pihak Malaysia.

Menurut Retno, penyebab pelanggaran batas wilayah yang dilakukan oleh negara tetangga itu karena batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia masih cenderung abu-abu. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia telah sepakat untuk segera melakukan perundingan untuk membahas masalah perbatasan, baik wilayah darat, laut, maupun udara.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement