REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Pemerhati anak Seto Mulyadi didaulat menjadi saksi ahli dalam kasus pembunuhan dan penelantaran anak yang menimpa bocah delapan tahun asal Sanur, Denpasar, Engeline Margriet Megawe. Seto berharap teka-teki kasus ini segera terungkap.

"Semua orang harus serius mengungkap kasus ini," ujarnya singkat kepada awak media usai mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Denpasar, Jumat (26/6).

Mengenakan baju batik coklat muda, Seto dan beberapa orang pendampingnya memasuki TKP sekitar pukul 09.00 WITA. Ia berada di dalam selama 50 menit.

Statusnya sebagai saksi ahli membuat pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini lebih banyak diam. Keluar dari TKP, Seto tak membuka masker yang menutupi wajahnya. Dia menolak mengonfirmasi media mengenai apa saja yang dilakukan di dalam rumah ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe itu.

Kabid Humas Polda Bali, Hery Wiyanto membenarkan bahwa pihaknya mendatangkan Seto sebagai saksi ahli untuk mengungkap kasus Engeline. Sejauh ini, Margriet masih berstatus tersangka penelantaran anak, sedangkan Agus Tai Hamdamai sebagai tersangka pembunuhan.

Kapolda Bali, Irjen Pol Ronny F Sompie sebelumnya mengungkapkan bahwa indikasi ditetapkannya tersangka baru selalu ada dan selalu terbuka. Meski demikian, hal itu harus didukung oleh alat bukti otentik, bukan sekadar keterangan pernyataan semata.

Ikuti Whatsapp Channel Republika