REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Pendidikan DKI melakukan pengecekan mata para pelajar secara rutin setiap enam bulan sekali.
"Terutama sekali untuk anak-anak sekolah yang tidak mampu. Mereka harus dibantu. Saya ingin agar mereka dibantu untuk mengecek kesehatan penglihatannya masing-masing," kata Ahok, Jumat (26/6).
Hal tersebut disampaikannya seusai melakukan serah terima ribuan donasi kacamata bagi pelajar dari salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang ritel.
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, berdasarkan survei yang dilakukan, rata-rata 40 persen peserta didik di Jakarta menggunakan kacamata.
"Memang mungkin seharusnya kami juga mengadakan kerja sama dengan yayasan kesehatan, rumah sakit atau toko kacamata sekalian supaya bisa menggelar pengecekan kesehatan mata untuk anak-anak sekolah secara gratis," ujar Ahok.
Dia menuturkan apabila diketahui terdapat siswa-siswi kurang mampu dengan kesehatan mata yang kurang baik, maka sebaiknya dianggarkan untuk pembelian kacamata.
"Sebaiknya, mulai dari sekarang sudah dianggarkan dana untuk pengadaan kacamata bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Lagi pula, kan bisa dilihat juga dari latar belakang, apakah anak itu tergolong mampu atau tidak," tutur Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun memberikan instruksi kepada Dinas Pendidikan agar anggaran untuk pembelian kacamata itu dimasukkan kedalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dimiliki siswa.
"Jadi pertama-tama, dilakukan pengecekan mata siswa terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan pendataan, ada berapa siswa yang butuh kacamata dan biayanya. Selanjutnya, Bank DKI akan mentransfer sejumlah uang kedalam rekening tabungan siswa untuk kemudian dibelikan kacamata pakai KJP," ungkap Ahok.
Ahok berharap dengan diadakannya pengecekan kesehatan mata yang ditindaklanjuti dengan pemberian kacamata gratis akan semakin meningkatkan prestasi siswa di sekolah.