REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, perlu ada koordinasi antarlembaga amil zakat untuk mewujudkan sinergi program demi kemaslahatan umat Islam di Indonesia.
"Dalam seleksi pimpinan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Nasional (Baznas) yang sedang berlangsung, Komisi VIII berharap terpilih yang bisa menggerakkan seluruh lembaga amil yang ada," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan lembaga-lembaga amil yang ada perlu berkoordinasi dengan Baznas atau badan amil zakat daerah sehingga ada gerakan da program yang seirama secara nasional.
Menurut Saleh, pemerintah juga perlu mendirikan lembaga sertifikasi lembaga pengelola zakat. Dengan begitu, hanya lembaga tersertifikasi saja yang bisa mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat.
"Salah satu kendala dalam memaksimalkan potensi zakat adalah menjamurnya lembaga-lembaga amil tidak resmi yang biasanya bermunculan saat Ramadhan. Belum lagi hampir seluruh masjid juga menyiapkan panitia pengumpulan dan penyaluran zakat mal dan zakat fitrah," tuturnya.
Saleh mengatakan hal tersebut menyebabkan potensi zakat Indonesia menjadi tersebar di banyak tempat dan tidak terkoordinasi secara maksimal.