REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai undangan Piala Kemerdekaan dari Tim Transisi Kemenpora aneh.
Juru bicara PSSI Tommy Welly mengatakan PSSI sudah membaca dan memahami undangan yang dilayangkan ke klub Divisi Utama tersebut.
Menurutnya sangat aneh Kemenpora bisa mewajibkan klub yang bukan anggotanya mengikuti Piala Kemerdekaan. Bahkan pada poin E dalam undangan tersebut disebutkan klub akan diberikan sanksi jika tidak menyelesaikan rangkaian pertandingan Piala Kemerdekaan dengan peraturan perundang-undangan.
"Klub diwajibkan untuk ikuti Piala Kemerdekaan dan akan disanksi sesuai peraturan perundang-undangan jika tidak selesaikan rangkaian pertandingan," kata Tommy yang akrab dipanggil bung Towel di kantor PSSI, Jumat (26/6).
Selain itu Tim Transisi juga menyebutkan dalam undanganya klub juga harus mematuhi regulasi FIFA dan fair play FIFA. Padahal Tim Transisi bukanlah anggota dari FIFA yang sepantasnya menjalankan kompetisi tanah air.
Dengan undangan seperti itu, bung Towel menegaskan PSSI akan memproteksi anggotanya agar tidak salah langkah dengan mengikuti Pialaa kemerdekaan.
Bahkan PSSI juga memperingati klub terutama klub Divisi Utama yang mendapatkan undangan itu agar tidak bermasalah setelah mengikuti Piala Kemerdekaan itu.