REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Stand Up Dakwah diharapkan dapat dikembangkan dan menjadi salah satu sarana dakwah di Indonesia. Selain itu, medium ini dapat menambah sarana wawasan keislaman di masyarakat.
"Insya Allah tanggal 12 Juli nanti akan dilaksanakan kembali dan akan disiarkan di salah satu stasiun televisi ternama,"kata Direktur Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) Ade Syarmili kepada ROL, Ahad (28/6).
Ade menjelaskan, stand up dakwah merupakan wadah bagaimana para dai mengemas tema-tema dakwahnya dengan waktu yang sangat singkat yakni tiga menit sehingga diperlukan kreatifitas dalam menyampaikannya.
Selama ini, masyarakat pada umumnya mengenal stand up comedy hanya bersifat menghibur yang dibawa oleh para komika. Momentun Ramadhan, menurut Ade, mendorong PPIB berinisiatif mengagas stand up yang materinya berisi dakwah.
"Bagaimana kemudian para dai bisa mengemas isi materi ceramahnya dengan waktu yang singkat namun isinya sampai kepada jemaah, itu tergantung manajemen waktunya,"ujar Ade.
Ade menambahkan, dengan diselengarakannya stand up dakwah diharapkan dapat memberikan sebuah nilai keislaman kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat dapat mengetahui ternyata memberikan materi dakwah tidak mudah dan perlu manajeman serta pengaturan waktu yang tepat.
"Di sana, diperlukan juga kesinergian antara dai dengan audience atau jamaah,"katanya.