REPUBLIKA.CO.ID, Tom Cruise diprediksi akan kembali mengulang perannya sebagai pilot Pete "Maverick" Mitchell di sekuel Top Gun 2. Ini tentu akan membuat penggemar Tom juga film tersebut senang mendengar kabarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan para wartawan untuk film Terminator Genisys di Berlin, produser dan CEO Skydance, David Ellison mengkonfirmasi bahwa sebuah peran sedang ditulis untuk Maverick di film keduanya yang akan datang.
"Justin Marks sedang menulis skenario sekarang," ujarnya, dilansir dari laman Aceshowbiz, Senin (29/6).
Ia menjelaskan Justin membuat film kedua Top Gun ini disesuaikan dengan dunia terbaru saat ini. Ini akan menjadi film fenomenal dengan pilot pejuang yang sama seperti di Navy.
"Ini adalah peran yang luar biasa untuk Maverick di film ini dan film itu bukan Top Gun jika tanpa Maverick, dan ini akan berjalan seperti Maverick memainkan peran Maverick," ujarnya.
Produser menambahkan pihaknya sangat berharap akan membuat film secepatnya untuk memenuhi keinginan masyarakat yang sudah menanti film ini. Tapi saat ini film masih dalam proses pembuatan naskah. "Justin menulis seperti kita berbicara," ujarnya.
Ellison mengungkapkan kemungkinan alur cerita film ini akan sangat banyak disesuaikan dengan dunia seperti kita hidup hari ini, dimana teknologi drone dan pesawat terbang generasi kelima yang sama seperti yang dimiliki United States Navy. Film ini juga membuat pesawat tempur yang benar-benar diproduksi untuk menjelajahi akhir dari sebuah era dogfighting.
Film ini telah dikembangkan dengan sutradara awal Tony Scott dan produser Jerry Bruckheimer untuk waktu lama. Ini dimulai untuk datang bersama di beberapa tahun lampau dengan ide cerita mengadu domba pilot manusia melawan melawan drone. Namun setelah peristiwa mengagetkan saat Scott ditemukan tewas bunuh diri ditahun 2012 lalu, semuanya yang telah dipersiapkan pun berhenti dan baru dilanjutkan saat ini.
"Konsep ini pada dasarnya pilot dianggap kuno karena keberadaan drone. Cruise akan menunjukkan bahwa pilot tidak kuno. Mereka disini untuk tinggal," ujar Bruckheimer akhir tahun lalu.
