Senin 29 Jun 2015 22:31 WIB

Sumbar Mulai Waspadai Potensi Titik Api

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Peta titik api kebakaran hutan Sumatra dan Kaimantan.
Peta titik api kebakaran hutan Sumatra dan Kaimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, ​PADANG -- Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Barat mulai mewaspadai sejumlah kawasan yang berpotensi menjadi hotspot atau titik api pada kemarau panjang yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang.

"Sekarang sudah mulai puncaknya. Kita mulai berhati-hati," kata Kabid Pengamanan dan Perlidungan Hutan, Dinas Kehutanan Sumatra Barat, Faridil Alfarisy di Padang, Senin (29/6).

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan satelit Terra-Aqua, saat ini terdapat dua titik hotspot di Sumatra Barat. Namun, Faridil melanjutkan, Dinas Kehutanan biasanya merujuk kepada satelit NOAA-18. Di mana pada satelit ini, tidak ada satu pun hotspot​ yang terlihat​.

"Tapi di satelit yang biasa kita rujuk, satelit NOAA-18, tidak ada terlihat hotspot," ujar dia.

Dikatakannya, ada sejumlah daerah yang berpotensi menjadi hotspot, seperti Pasaman Barat, Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan dan Pesisir Selatan. Menurutnya, perdasarkan perhitungan komulatif semenjak awal 2015, total ada 66 titik hotspot di Sumatra Barat.

"Dibanding tahun lalu di periode yang sama, ada penurunan," ujar Faridil.

Ia menambahkan, dirinya sudah mengantisipasi dan berkoordinasi bersama BMKG, Bapeldalda dan BPBD setempat dan yang ada di kabupaten/kota.

Sementara itu, Kepala Observasi dan Informasi BMKG Padang, Budi Samiadji mengatakan, suhu di sejumlah kawasan Sumatra Barat mencapai 32,8 derajat Celsius, terutama di Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan Padang.

"Dengan kelembaban paling rendah 50 hingga 55 persen," jelas Budi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement