REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sekelompok anak TK di Canberra dan New South Wales kini diajari Bahasa Aborigin sebagai upaya untuk bahasa penduduk asli Australia tersebut.
Program ini merupakan hasil kerjasama antara komunitas Aborigin Ngunawal dengan Australian Institute of Aboriginal and Torres Strait Islander Studies (AIATSIS).
Dalam pertemuan di tahun 2014, mereka mendikskusikan upaya pelesetarian bahasa dan budaya Aborigin.
"Yang perlu diketahui adalah kita tinggal di wilayah aborigin yang mana. Dan kita harus mampu membangun hubungan dengan bahasa dan budaya komunitas bersangkutan," kata Rebecca King, guru Bahasa Aborigin Ngunawal baru-baru ini.
"Anak-anak sudah menangkap beberapa kata yang mereka pelajari dan orangtua menyambut baik," katanya.
Mereka diajari kata-kata untuk burung, anjing, ular dan kanguru, serta beberapa sapaan dan lagu popular yang dinyanyikan dalam bahasa Ngunawal.
SD Fraser Primary School terpilih untuk menjadi percontohan pengajaran bahasa aborigin ini pada tingkatan murid-murid taman kanak-kanak.
Di Australia pendidikan dasar juga mencakup anak-anak usia TK. "Anak-anak kami ini sangat terbuka untuk mempelajari sejarah dan budaya yang berbeda," kata Kepala Sekolah Sue Norton.
Selain itu kalangan orangtua murid juga menyambut baik program ini.
Jika nantinya dianggap berhasil diujicobakan, pengajaran bahasa aborigin juga akan diterapkan di sekolah lainnya.