Rabu 01 Jul 2015 07:02 WIB

Jokowi Minta Menteri untuk Kerja Ngebut

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan keterangan pers terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar para menteri tetap bekerja dan menyelesaikan tugasnya masing-masing dengan baik.

"Beliau kan selalu konsisten bahwa kita harus meningkatkan kerja dan kapasitas delivery ke rakyat, selalu pertimbangannya itu. Presiden juga selalu tidak mudah terpengaruh, beliau itu aja pesannya, untuk kerja ngebut," kata Mensesneg Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/6).

Mensesneg mengatakan Presiden sudah tahu mengenai adanya menteri yang dianggap menjelekkan Presiden melalui sebuah pernyataan. Pratikno mengatakan Presiden mengatakan agar para menteri tetap bekerja.

Yang dikhawatirkan oleh Presiden atas hal tersebut justru perlambatan kinerja kabinet. "Tidak ada pembicaraan itu (pemberian sanksi), kerja ngebut. ini beberapa waktu terakhir (Presiden) selalu menggunakan kata kerja ngebut," kata Mensesneg.

Sementara itu Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan belum ada komunikasi dengan Presiden mengenai masalah tersebut. Seskab mengatakan menunggu arahan lebih lanjut dari Kepala Negara apakah memerlukan data atau pertimbangan lainnya.

Ketika ditanya apakah juga ada sinyal hal tersebut berujung pada perombakan kabinet, Andi menegaskan hal itu sepenuhnya hak prerogratif Presiden.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement