REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelaku peledakkan pabrik kimia dan pembunuhan managernya diyakini tidak terkait jaringan ISIS, Selasa (30/6).
Jaksa Penuntut Umum Francois Molins mengumumkan setelah ditahan 96 jam Yassin Salhi (35 tahun) orang yang dibunuh merupakan pimpinan Salhi. Molins mengatakan 120 peneliti telah menyisir selama empat hari melalui pesan telpon dan interogasi langsung.
Mereka menemukan foto insiden yang dilakukan Salhi dikirim pada kontak anggota ISIS di Suriah. Namun pengacara Salhi mengatakan Salhi tidak berkaitan dengan kelompok militan tersebut.
Salhi mengaku tindakannya murni karena motif pribadi. Dia bertengkar dengan istri dan atasannya.
Namun dia tak menampik tuduhan aksi teroris yang dilakukannya. Selain Salhi, adiknya turut diinterogasi dan mengaku pernah menetap selama satu tahun di Suriah 2009 lalu.