REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen sepak bola bertajuk Sunrise of Java Cup (SoJC) resmi batal diselenggarakan. Pembatalan turnamen yang diikuti oleh Arema Cronus, Bali United Pusam, Persewangi Banyuwangi dan Garuda All Star, karena pihak kepolisian tidak memberi izin keamanan. Akibatnya, panitia penyelenggara merugi hingga rautasan juta rupiah.
Awalnya turnamen SoJC direncanakan dimulai pada Selasa (30/6) antara Pesewangi menjamu Garuda All Star. Namun pihak kepolisian tidak memberikan izin dengan alasan keamanan. Alhasil para peserta yang sudah datang di Banyuwangi terpaksa dipulangkan kembali markasnya masing-masing.
Menurut Panitia Pelaksana pertandingan, Aliong Heryanto Aliong, dikarenakan beberapa kelompok dan ormas tak setuju turnamen berlangsung bulan puasa. Mereka tidak mau ibadah puasa terganggu. Padahal, penyelenggara sudah mendapat izin dari Bupati Banyuwangi. "Akibat pembatalan turnamen ini menyentuh angka Rp 500 juta," jelas Aliong, Rabu (1/6).
Uang sebanyak itu, kataAliong, untuk membayar uang muka hotel dan kontrak sejumlah pemain. Sebab tuan rumah, Persewangi Banyuwangi menyewa sejumlah pemain Indonesia Super League (ISL), sehingga biayanya cukup tinggi.
Along mengaku kecewa berat lantaran Kepolisian tidak memberikan izin pertandingan. Padahal, dia telah menjalankan prosedur menggelar turnamen sejak sebulan lalu. Mulai meminta rekomendasi Kepolisian ke Polres Banyuwangi hingga meminta rekomendasi ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).