REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu (30/6) mengatakan memungkinkan peminjam untuk menunda pembayaran, seperti yang diminta Yunani umumnya tidak efektif membantu mengatasi krisis negara bersangkutan.
"IMF tidak memperpanjang jangka waktu pembayaran karena masalah kebijakan yang sudah berlangsung lama. Lebih dari 30 tahun yang lalu, IMF memberikan beberapa negara berpenghasilan rendah penundaan atas permintaan mereka, tetapi dalam setiap kasus penundaan terbukti tidak membantu dengan segera pembiayaan yang dibutuhkan atau masalah-masalah ekonomi yang mendasar," pemberi pinjaman krisis global mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Yunani meminta perpanjangan pembayaran utang 1,5 miliar euro (1,7 miliar dolar AS) kepada IMF pada Selasa, hanya beberapa jam sebelum itu jatuh tempo. Yunani gagal melakukan pembayaran. Yunani menjadi negara maju pertama yang gagal bayar pinjaman.
Dewan eksekutif IMF tidak menutup kemungkinan akan meninjau itu dalam beberapa pekan mendatang.