REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan pihaknya akan mengevaluasi penggunaan pesawat Hercules. Jika memang diperlukan, penggantian pesawat bisa segera dilakukan.
“Tentu kita akan evaluasi penggunaan pesawat Hercules. Soal kecelakaan kemarin dan soal penerbangan Hercules secara keseluruhan akan dievaluasi,” kata Fuad ketika dihubungi ROL, Kamis (2/7).
Terkait kecelakaan, pihaknya akan mencari tahu penyebab pasti jatuhnya pesawat. Faktor teknis atau usia pesawat hingga saat ini belum bisa dipastikan menjadi penyebab kecelakaan di Medan pada Selasa (30/6).
Untuk evaluasi penerbangan seluruh pesawat Hercules, pihaknya akan menyasar dua skuadron di TNI AU yang menggunakan pesawat itu.
“Saat ini, pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU rata-rata dibuat pada tahun 1964 dan 1970-an. Kondisinya masih baik dan layak terbang karena selalu dirawat secara rutin,” tambahnya.
Selain itu, jam penerbangan pesawat Hercules yang dimiliki TNI AU juga masih jauh dari batas maksimal. Batas maksimal yang dimaksud yakni 38.000 jam.
“Kita lihat hasil evaluasinya, apakah soal teknis pesawat atau bukan. Jika mendesak untuk diganti, pesawat bisa diganti. Penggantian tentu menyesuaikan anggaran dan prosedur,” tutur dia.