Jumat 03 Jul 2015 00:35 WIB
Engeline Tewas

Pengakuan Aparat Penggali Mayat Engeline Beratkan Margriet

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim kuasa hukum tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe, Hotman Paris Hutapea akhirnya bertemu kliennya, Agus Tai Hamdamai dalam pemeriksaan tambahan di Mapolresta Denpasar, Kamis (2/7). Pengacara kondang ini juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan aparat yang menemukan dan menggali mayat Engeline pertama kalinya di tempat kejadian perkara, Jalan Sedap Malam No. 26, Sanur.

"Dari hasil pertemuan kami tadi, aparat tersebut menyatakan bahwa jarak antara bagian atas jenazah (Engeline) dengan permukaan tanah hanya 15 sentimeter. Sehingga, jika jenazah Engeline baru ditemukan 20 hari kemudian, seharusnya Margriet tahu dong. Pertanyaannya, lebih bau mana, mayat atau kotoran ayam?" kata Hotman dijumpai Republika di Mapolresta Denpasar, Kamis (2/7).

Berdasarkan keterangan aparat tersebut, kata Hotman, ketika dia pertama kali menancapkan alat penggali tanah ke gundukan tanah (TKP), dia sudah mengetahui bahwa di bawah itu ada mayat. Kondisi tanah juga masih gembur, sehingga bau menyengatnya keluar.

"Kami bertanya jadinya, kok Margreit tidak tahu? Dari segi bau, kok dia tidak curiga? Belum lagi, tanah yang sudah tertutup itu bukankah sebelumnya terbuka (untuk lubang sampah)? Mengapa pemilik rumah tidak curiga?" tambahnya.

Agus sejauh ini sudah menjalani serangkaian pemeriksaan yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) per tanggal 10, 13, 17, dan 20 Juni. Hotman mengakui bahwa Agus menyampaikan pernyataan berbeda dalam dua BAP sebelumnya. Akan tetapi, pada BAP 17 dan 20 Juni, semua pernyataan Agus tetap sama dimana pria asal Sumba Timur itu tetap konsisten bahwa dirinya tidak melakukan pembunuhan Angeline, melainkan hanya membantu menguburkannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement