REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT -- Puluhan warga Dusun Mekar Jaya, Desa Stabat Lama, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara melakukan penghadangan terhadap truk bermuatan pasir yang melintas di daerah mereka.
"Puluhan warga hadang truk angkutan material galian C," kata salah seorang warga Hardi, di Stabat Lama, Kecamatan Wampu, Jumat.
Hardi menjelaskan penghadangan dilakukan warga ini karena jalan desa yang merupakan tanggul sungai rusak dan mengancam perumahan warga sekitar sungai.
Ia mentakan warga sudah berulang kali mengingatkan kepada pengusaha galian C, benteng atau tanggul bukanlah jalanan untuk dilintasi truk bermuatan puluhan ton. Hal itu dapat mengakibatkan tanggul jebol dan risiko banjir akan dialami berbagai desa yang ada di Kecamatan Wampu.
"Warga sudah cukup bertoleransi terhadap pengusaha pengangkutan truk material galian C yaitu PT Qiton. Tapi hingga kini tampaknya tidak ada niat baik bahkan nyaris mengakibatkan tanggul jebol," kata dia.
Merasa tidak puas dengan penghadangan truk, warga akhirnya mendatangi lokasi galian C dengan harapan bisa berjumpa dengan pihak terkait. Namun usaha ini juga tidak berhasil.
"Mereka meminta pemerintah Kabupaten Langkat segera mengambil tindakan tentang keberadaaan PT Qiton, karena jika dibiarkan maka bencana banjir akan melanda daerah ini baik Kecamatan Wampu maupun Kecamatan Stabat," ungkapnya.
Warga juga mengancam jika truk muatan pasir dan tanah masih melintas di jalan desa, mereka akan lakukan aksi blokir jalan.
Sementara itu Kepala Wilayah Kecamatan Wampu Wahyu menjelaskan sudah melaporkan hal itu kepada Pemkab Langkat melalui Asisten Pemerintahan.
"Kita juga sudah jelaskan kondisi saat ini dilapangan agar segara ada upaya untuk mencari jalan tengahnya," katanya.