REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Raut bahagia begitu tersirat dari pemenang kontes baca Alquran Organisasi Pemuda Masjid Al Irsyad di Masjid As Shidiq, Cawang, Jakarta Timur, Roji’in.
Pria 41 tahun ini senang bukan kepalang karena hadiah yang diberikan penyelenggara sangat berarti untuknya.
"Saya mendapat satu paket Alquran Braille dari panitia, Alhamdulilah, akan dimanfaatkan untuk teman-teman yang senasib dengan saya," katanya, Sabtu (4/7).
Roji’in menyisihkan para peserta murotal lainnya yang memiliki kekurangan fisik sama dengannya.
"Ini hadiah yang luar biasa," kata anggota Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Jakarta Timur (Jaktim) ini.
Ketua ITMI Jakarta Timur Ponco mengatakan, mereka diundang untuk mengisi bulan Ramadhan.
"Ini merupakan apresiasi yang luar biasa bagi kami kaum disabilitas. Terimakasih atas pengalaman keseteraan dalam beragama yang sudah diberikan kepada kami," ujarnya.
Ponco menambahkan, nantinya paket Alquran Braille yang dimenangkan Roji’in akan menjadi sumbangsih berharga bagi ITMI. Menurutnya, logistik Alquran Braille yang bertambah akan semakin memupuk semangat para penyandang tuna netra di ITMI.
"Bahkan tak hanya di ITMI Jaktim, tapi di seluruh Indonesia yang mana ITMI telah ada di hampir seluruh kota di Pulau Jawa," ujar Ponco.
Ketua Organisasi Pemuda Al Irsyad Atika Aziz mengatakan, selain pemberian paket Alquran Braille, juara dalam ajang lomba murotal ini juga mendapatkan santunan berupa uang saku, makanan, dan baju Muslim.
"Luar biasa ya, saudara-saudara kita dari kaum disabilitas ternyata sangat fasih dan mahir membaca Alquran, bahkan Mas Roji’in itu merupakan hafidz yang hapal 30 juz," ujarnya.
Atika mengakui, momen lomba murotal Alquran braille ini tak hanya bermanfaat bagi para kaum disabilitas yang terlibat. Menurutnya, seluruh panitia yang berkecimpung dalam acara tersebut juga mendapat hikmah.
"Menjadi cerminan bagi kami, betapa kuasa Allah mampu membuka mata hati kaum tuna netra ini untuk bisa melihat kebesaran-Nya melalui Alquran Alkarim. Maka, kita yang diberi banyak kelebihan harus lebih bisa beribadah," kata Atika.