REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Jet Irak menyebarkan selebaran di kota Mosul yang dikuasai kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam selebaran tersebut dituliskan bahwa tentara Irak akan melakukan operasi khusus untuk mengusir ISIS. ISIS sudah menguasai kota Mosul, penghasil minyak di Irak sejak Juni tahun lalu
Pemerintahan Irak, yang dipimpin oleh Syiah, berjanji akan melakukan serangan militer untuk merebut kembali Mosul yang telah banyak memberikan keuntungan untuk ISIS. Pergerakan tentara Irak pada bulan Mei sudah sampai di Kota Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar Barat,
"Solusinya, dengan bantuan Tuhan, sebentar lagi akan kami rebut Mosul. Angkatan bersenjata anda berada di pintu gerbang, bekerjasamalah dengan mereka," tulis selebaran tersebut.
Meskipun adanya janji selebaran, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda operasi militer terhadap ISIS dari para tentara Irak di Mosul. Selebaran itu juga menjanjikan stasiun radio baru, Mosul FM, yang akan segera mengudara dan mendesak warga untuk membawa radio mereka untuk menerima petunjuk tentang pertempuran di Mosul.
Warga Mosul yang dihubungi melalui telepon mengatakan, para militan ISIS kini sudah dikerahkan di wilayah kota Mosul tempat selebaran tersebut dijatuhkan. Para tentara militan juga meminta orang yang melintas untuk tidak membaca selebaran itu.
Berbeda di Suriah, pada Sabtu (4/7) ISIS kembali merilis sebuah video pembantaian terhadap 25 orang tentara Suriah di kota Palmyra, Suriah Tengah.
Dalam rekaman video tersebut, 25 tentara diangkut menggunakan truk dari penjara Tadmur ke sebuah panggung terbuka. Kemudian, di atas panggung tersebut, para tentara ditembak mati oleh militan ISIS dengan menggunakan pistol. Mirisnya, dalam video tersebut ratusan orang menyaksikan aksi pembantaian kejam itu, bahkan ada juga anak-anak.