Ahad 05 Jul 2015 15:24 WIB

Di Sukabumi, HIV/AIDS di Kalangan IRT Tinggi

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Statistik HIV AIDS di Indonesia
Statistik HIV AIDS di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kalangan ibu rumah tangga (IRT) yang terkena HIV/AIDS di Kota Sukabumi cukup tinggi. Setiap tahun muncul puluhan kasus baru yang berasal dari IRT.

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menyebutkan, pada Januari hingga Juni 2015 tercatat sebanyak 34 kasus baru HIV yang merupakan IRT. Dari jumlah tersebut sebanyak delapan di antaranya tengah hamil.

Sebelumnya, pada 2014 lalu tercatat sebanyak 35 IRT yang positif HIV/AIDS. Jumlah yang hamil dari jumlah tersebut sebanyak tujuh orang. Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Ritanenny menerangkan, pola penularan penyakit HIV/AIDS mulai masuk ke populasi resiko rendah yang diwakili oleh IRT. 

"Contohnya pada 2014 lalu dari 101 kasus baru HIV/AIDS sebanyak 35 orang di antaranya adalah IRT dan tujuh dalam keadaan hamil," ujar dia.

Fenomena ini, ujar Rita, harus diwaspadai oleh semua lapisan masyarakat. Informasi yang diperoleh IRT yang terkena HIV/AIDS ada yang tertular dari suaminya yang lebih dahulu positif HIV. Lebih lanjut Rita menuturkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu kemungkinan tahun ini kasus temuan HIV/AIDS akan mengalami peningkatan. 

Hal ini disebabkan hampir seluruh layanan terus aktif untuk mencari kasus baru HIV/AIDS. Data Dinkes menyebutkan, jumlah kasus baru 2014 secara keseluruhan sebanyak 101 orang dengan pengelompokan  49 asal Kota Sukabumi dan 52 orang dari luar Kota Sukabumi. Di sisi lain, KPA dan Pemkot Sukabumi tengah memperjuangkan lahirnya peraturan daerah (Perda) tentang penanganan HIV/AIDS. 

"Pemkot saat ini tengah berupaya membuat payung hukum dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dalam bentuk perda," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi sekaligus Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement