REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk menyubsidi SMA sederajat. Subsidi tersebut dipergunakan untuk infrastuktur sekolah, sampai penjaminan biaya pendaftaran dan SPP. Dengan begitu, siswa SMA di wilayah ini bisa merasakan sekolah dengan gratis.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, tahun ini subsidi khusus untuk SMA sederajat sebesar Rp 20 miliar. Anggaran tersebut, dialokasikan dari APBD kabupaten. Makanya, sampai saat ini siswa SMA bisa menikmati sekolah tanpa biaya alias gratis. Karena, seluruh biayanya sudah diambilalih oleh pemkab.
"Subsidi untuk SMA ini, untuk mendorong supaya pendidikan di Purwakarta tak lagi sembilan tahun. Melainkan sampai 12 tahun," ujar Dedi, kepada Republika, Senin (6/7).
Subsidi untuk SMA sederajat ini, lanjut Dedi, sangat besar. Bila dibanding untuk SD dan SMP. Karena, subsidi untuk SD dan SMP sekitar Rp 14 miliar. Kenapa subsidi untuk SMA cukup besar? Sebab, selama ini pemkab telah mengeluarkan kebijakan gratis sekolah sampai 12 tahun.
Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, Diaudin, mengatakan, tahun depan provinsi akan mengambilalih kewenangan SMA sederajat. Tahun ini, kewenangannya masih ada di pemkab. Makanya, subsidi ini masih ada.
"Setiap tahunnya, kuota untuk SMA sederajat di Purwakarta menyapai 10.600 siswa. Kedepan, ribuan siswa itu kewenangannya akan diambil alih oleh provinsi," ujarnya.