Senin 06 Jul 2015 17:22 WIB

Padang Dibidik Jadi Kota Penghafal Alquran

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agung Sasongko
Kota Padang
Foto: antara
Kota Padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang ingin menjadikan daerah tersebut sebagai kota penghafal Alquran. Untuk itu, diharapkan semua elemen masyarakat dapat saling bersinergi mendukung program itu.

"Mudah-mudahan Padang ke depan menjadi kota penghafal Alquran. Kita berharap masyarakat senantiasa memberi dukungan," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah dalam pembukaan Mukhayam Quran Terpadu (MQT) I, yang diselenggarakan Rumah Tahfidz Baitul Quran di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (6/7).

Menurutnya, upaya menjadikan Padang sebagai kota penghafal Alquran, sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Pertama, dengan mulai digelarnya Pesantren Ramadhan setiap bulan suci. Langkah ini, menurutnya, diharapkan dapat menjadikan seluruh siswa di Padang, mempunyai motivasi sebagai penghafal Alquran sejak dini.

Selain itu, ia melanjutkan, terdapat kegiatan seperti one day one juz. Mahyeldi mengaku senang melihat langkah dan upaya untuk menjadikan Padang sebagai kota melek Alquran. "Target kita setiap siswa tamat Sekolah Dasar (SD) mampu hafal satu juz Alquran. Sebab kita ingin di Padang ini hadir para penghafal Alquran," tuturnya.

Menurutnya, Alquran dapat digunakan untuk menjadi variabel prestasi bagi siswa agar diterima di sekolah-sekolah favorit. Sebab, ia melanjutkan, bagi siswa yang mampu membaca atau hafal Alquran sebanyak 30 juz, diberi kesempatan memilih sekolah yang diinginkan.

 

"Pada umumnya anak yang cerdas adalah anak yang hafal Alquran," ujar Mahyeldi.

Sementara itu, Kepala Rumah Tahfidz Baitul Quran, Rezki Rahmadani menuturkan, kegiatan Mukhayam Quran Terpadu (MQT) I, merupakan upaya untuk menjadikan santri hafal Alquran. Ia mengungkapkan, sebanyak 24 santri mengikuti MQT I.

"Kita berharap selama tiga hari pelaksanaan MQT ini, seluruh santri hafal setengah juz Alquran," kata Rezki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement